Wednesday, July 4, 2018

Mammografi Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography


ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography) ialah prosedur perbuatan untuk mendiagnosis dan mengobati kelainan atau gangguan yang terjadi pada pankreas, saluran empedu, dan kandung empedu. ERCP ialah kombinasi dari dua tipe pemeriksaan, ialah endoskopi dan foto Rontgen.

Prosedur ERCP memungkinkan dokter untuk mengambil gambar dan melihat situasi saluran empedu dan pankreas secara lebih rinci. Prosedur ini juga dapat memberikan berita penting yang tak dapat didapatkan dengan tipe pemeriksaan diagnostik lain, seperti USG, CT scan, atau MRI.


Prosedur ERCP dikerjakan dengan bantuan alat endoskop, ialah selang tipis dan elastis yang dilengkapi dengan kamera dan lampu di komponen ujungnya. Alat ini akan dimasukkan via mulut pasien, via kerongkongan (esofagus), kemudian masuk ke lambung dan usus 12 jari (duodenum), tepatnya di komponen akhir dari saluran empedu dan pankreas (papilla vateri). Kawat pemandu (guidewire) dan kateter kemudian akan dimasukkan ke saluran empedu atau pankreas untuk memasukkan kontras yang berguna untuk membikin gambar rinci saat dikerjakan foto Rontgen.

Prosedur ERCP dapat disertai dengan perbuatan pengobatan, contohnya mengeluarkan batu empedu di saluran empedu atau mengobati penyempitan saluran imbas tumor yang menyebabkan penumpukan cairan pankreas atau empedu.

Setelah Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
Setelah prosedur ERCP selesai dikerjakan, pasien akan ditempatkan di ruang pemulihan selama 1-2 jam sampai imbas obat penenang dan bius sirna. Dokter juga akan memantau atau menjalankan perhatikan terhadap situasi pasien selama pelaksanaan pemulihan. Setelah dokter mempertimbangkan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan pasien stabil, pasien diizinkan untuk pulang. Dalam situasi tertentu, pasien dapat disarankan untuk menginap semalam di ruang perawatan.

Pasien mungkin akan merasa pusing dan sulit berfokus setelah menjalani prosedur ERCP. Pastikan pasien dipandu oleh member keluarga untuk mengantarkan pulang dan mengantar pasien beristirahat di rumah setidaknya 24 jam setelah prosedur.

Dokter mungkin memberikan obat untuk menurunkan risiko pankreatitis, serta mengajurkan pasien untuk menghindari beragam kegiatan berat, dan mengonsumsi makanan yang bersifat ringan sampai fungsi menelan pasien kembali normal. Pasien dapat kembali menjalani kegiatan secara normal pada keesokan harinya. Hasil pemeriksaan ERCP lazimnya telah tersedia sesaat setelah prosedur selesai dikerjakan. Dokter akan mendiskusikan hasil pemeriksaan setelah pasien sepenuhnya sadar. Seandainya hasil ERCP memperlihatkan bahwa pasien membutuhkan penanganan medis, maka dokter akan mempertimbangkan tipe pengobatan yang akan dikerjakan selanjutnya.

Kecuali itu, ada beberapa risiko komplikasi yang mungkin terjadi setelah prosedur ERCP, antara lain:

Peradangan pada pankreas (pankreatitis), terjadi saat pankreas mengalami iritasi imbas pengaplikasian pewarna khusus yang diaplikasikan saat pengambilan gambar dengan foto Rontgen..

1.       Infeksi saluran empedu (cholangitis), dapat terjadi saat saluran empedu tak mengalir dengan baik.
2.       Perdarahan, lazimnya terjadi saat sfingter (katup otot berbentuk cincin) pada papila vateri dipotong (sphincterotomy). Perdarahan lazimnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Seandainya perdarahan terjadi selama prosedur, maka dokter akan mengobatinya dengan teknik endoskopi, termasuk menempatkan klip atau suntikan epinephrine.
3.       Perforasi (perlubangan atau robekan), yang dapat terjadi di esofagus, lambung, usus kecil atau empedu. Keadaan ini dapat bersifat ringan dan akan sembuh dengan sendirinya, atau bersifat parah sehingga membutuhkan operasi untuk membetulinya.

Aspirasi, dapat terjadi saat makanan dari lambung naik kembali ke kerongkongan, lalu masuk ke saluran pernapasan, sehingga menyebabkan pasien sulit bernapas. Risiko ini dapat diturunkan dengan berpuasa selama beberapa jam sebelum menjalani prosedur ERCP.

No comments:

Post a Comment

Indahnya Situ Patenggang Ciwidey, Danau di Dataran Tinggi

Ciwidey yakni salah satu wilayah kecamatan yang masih berada di Kabupaten Bandung, kecamatan yang satu ini letaknya kurang lebih berjara...