Eksistensi payudara yaitu salah satu keistimewaan dari tubuh
wanita. Sayangnya, seiring dengan bertambahnya usia, acap kali kali bagian
tubuh ini tak lagi seindah dahulu. Kondisi ini membikin sebagian wanita
melaksanakan implan payudara untuk memperbaiki penampilan. Melainkan bagaimana
risiko implan payudara yang sesungguhnya?. Secara awam, ada dua alasan mengapa
operasi implan payudara
dilaksanakan, yaitu alasan rekonstruksi dan kosmetik. Rekonstruksi payudara
biasanya dilaksanakan sesudah pengangkatan payudara karena suatu penyakit,
seumpama kanker payudara. Meskipun implan payudara karena alasan kosmetik,
biasanya bertujuan untuk memperbaiki penampilan, melewati pembesaran atau
pengencangan payudara.
Ragam Implan dan Potensi Komplikasi yang Ditimbulkan
Secara spesifik, ada dua ragam pembesaran payudara dengan
metode pemasangan silikon yang dapat dipilih, yaitu silikon implan payudara dan silikon suntik.
Perbedaan keduanya ada pada bentuk bahan yang dimasukkan serta metode
memasukkan bahan hal yang demikian. Bahan yang diterapkan pada silikon implan
berupa gel, padahal bahan dasar silikon suntik berupa cairan. Pada prosedur
pemasangan silikon implan, silikon gel dimasukkan ke dalam payudara dengan
metode membedah daerah sekitar payudara, lalu gel diletakkan di atas atau bawah
otot dada. Berbeda dengan silikon implan yang dianggap aman, silikon suntik tak
dianjurkan karena dianggap dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Implan payudara
sendiri terdiri dari dua ragam, yaitu saline dan silikon. Implan saline yaitu
implan yang terdiri atas kantong silikon berisi air garam steril. Meskipun
implan silikon terdiri atas kantong silikon yang telah diisi dengan gel silikon
yang lengket dan hampir menyerupai lemak manusia. Implan payudara saline hanya
boleh dilaksanakan pada pasien berusia 18 tahun ke atas, padahal untuk ragam
silikon yaitu pada usia minimal 22 tahun.
Pengerjaan Implan Payudara
Sebelum pemasangan implan
payudara dilaksanakan, pasien akan dibius agar tertidur dan tak merasa
sakit. Kecuali itu, pasien juga akan diminta menghentikan penerapan sebagian
ragam obat tertentu. Selanjutnya dokter membikin sayatan di bawah payudara,
lengan, dan di sekitar puting. Seberapa banyak sayatan, tergantung dengan ragam
implan, bentuk tubuh, serta seberapa banyak perubahan yang dilaksanakan pada
payudara.
Implan payudara
kemudian akan dimasukkan pada sebuah kantong di atas atau di bawah otot dada.
Setelah selesai, dokter bedah kemudian akan menutup sayatan hal yang demikian.
Operasi pemasangan implan payudara biasanya berlangsung selama 1-2 jam. Setelah
operasi selesai, payudara pasien akan ditutupi kain kasa. Pada keadaan ini,
payudara pasien akan mengalami pembengkakan untuk sebagian waktu dan memiliki
jaringan parut. Melainkan pembengkakan ini akan mereda dan jaringan parut akan
sirna.
Selama masa pemulihan, pasien membutuhkan bra khusus untuk
menyangga payudara. Kecuali itu, pasien juga tak diperbolehkan mengangkat
muatan berat selama sekitar enam minggu sejak operasi dilaksanakan agar
kondisinya tetap aman. Prosedur implan
payudara membutuhkan perawatan secara terprogram . Pemeriksaan MRI perlu
dilaksanakan sesudah tiga tahun sejak dilaksanakan implantasi. Langkah ini
bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan pada implan. Jika Anda
pernah menjalani implan payudara, ada kemungkinan Anda mesti melaksanakan bedah
lanjutan untuk mengganti implan, terpenting apabila terjadi komplikasi atau
perubahan bentuk dan ukuran payudara. Makin lama implan tertanam, makin besar
pula risiko komplikasi yang mungkin dimunculkan.
Perhitungkan dengan Matang
Sebelum melaksanakan implan
payudara, sebaiknya Anda memperhitungkan dengan matang risiko kesehatan
yang mungkin terjadi. Meskipun sangat jarang terjadi, implan payudara dapat
memicu terjadinya kanker yang menyerang sel-sel dalam metode imun. Kondisi ini
sangat berbahaya karena pengecekan kanker dengan mammogram makin susah
dilaksanakan dengan keberadaan implan payudara. Jika Anda berencana untuk
menyusui buah hati di kemudian hari, sebaiknya pertimbangkan lagi agenda Anda untuk
melaksanakan implan payudara. Beberapa orang yang melaksanakan implan payudara
sukses menyusui, melainkan sebagian lainnya gagal. Hingga sekarang belum
diketahui dengan pasti seberapa besar implan payudara dapat berimbas terhadap
keadaan air susu ibu (ASI).
Kecuali itu, biaya pengobatan juga mesti dipikirkan. Biaya
implan payudara relatif mahal dan kemungkinan besar tak ditanggung oleh
asuransi kesehatan, terpenting apabila dilaksanakan dengan tujuan kosmetik.
Kecuali dana implan payudara, Anda juga perlu memikirkan dana untuk tindakan
operasi lanjutan dan pemeriksaan lainnya. Konsultasikan dengan dokter bedah
plastik untuk menerima gambaran prosedur yang akan dijalani, berikut dengan
keuntungan dan risikonya. Bagi yang telah melaksanakan implan payudara, penting untuk melaksanakan pemeriksaan secara
terprogram cocok anjuran dokter.
Perubahan sekecil apapun sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter untuk
menghindari risiko yang berbahaya. Jangan sampai mimpi Anda memiliki bentuk
tubuh yang menawan gagal terbentuk atau justru menimbulkan gangguan kesehatan,
karena perhitungan yang kurang matang.